Papua
Asmat - Agats, Biak Numfor - Biak, Boven Digoel Tanah Merah, Deiyai Tigi , Dogiyai - Kigamani, Intan Jaya- Sugapa, Jayapura - Sentani, Jayawijaya - Wamena, Keerom - Waris, Yapen - Serui, Lanny Jaya - Tiom, Mamberamo Raya - Burmeso, Mamberamo Tengah- Kobakma, MappiKepi, Merauke Merauke, Mimika Timika, Nabire, Nduga Kenyam, Paniai, Pegunungan Bintang Oksibilm Puncak Ilaga, Puncak Jaya - Kotamulia, Sarmi, Supiori- Sorendiweri, Tolikara, Karubaga, Waropen - Botawa, Yahukimo - Sumohai, Yalimo - Elelim, Kota Jayapura. Kota Provinsi Di Papua
Papua Irian Jaya[catatan 1] Provinsi di Indonesia Puncak Jaya Puncak Jaya Lambang resmi Papua Lambang Semboyan: Karya Swadaya Peta Peta Negara Indonesia Hari jadi 1 Mei 1963 (direbut dari Belanda) Ibu kota Jayapura Jumlah satuan pemerintahan Daftar[tampilkan] Pemerintahan • Gubernur Lukas Enembe[1] • Wakil Gubernur Klemen Tinal • Sekretaris Daerah Titus Emanuel Adopehan Herry Dosinaen • Ketua DPRD Yunus Wonda Luas • Total 316.553,07 km2 (12,222,182 sq mi) Penduduk (2017)[2] • Total 3.265.202 • Kepadatan 10,31/km2 (2,670/sq mi) Demografi • Agama Kristen Protestan 65,48% Katolik 17,67% Islam 15,89% Hindu 0.09% Buddha 0,04% Lainnya 0,83%[3] • Suku bangsa Papua: 76,30% Amungme, Arfak, Asmat, Dani, Damal, Yali, dll. Pendatang: 23,70% Jawa 8,38% Asal Sulawesi 3,67% Bugis 3,19% Asal Maluku 2,97% Melayu 2,88% Makassar 1,48% Minahasa 0,77% Batak 0,58% Suku Lainnya 2,18%[4] • Bahasa Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan 268 bahasa daerah Zona waktu WIT (UTC+09:00) Kode pos 985xx-99xxx Kode area telepon Daftar[tampilkan] 0985 - Nabire ISO 3166 ID-PA Plat kendaraan PA (sebelumnya DS) DAU Rp1.889.267.850.000,00 (2013)[5] Lagu daerah Apuse Yamko Rambe Yamko Flora Buah merah papua Fauna Cenderawasih mati-kawat Situs web papua.go.id Peta kabupaten di Provinsi Papua Burung mambruk,Burung endemik Tanah Papua Puncak Jaya, titik tertinggi di Indonesia. Papua adalah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua milik Indonesia. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini. Provinsi Papua sebelumnya bernama Irian Jaya yang mencakup seluruh wilayah Papua Bagian barat. Sejak tahun 2003, dibagi menjadi dua provinsi dengan bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat. Papua memiliki luas 808.105 km persegi dan merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbesar pertama di Indonesia. Daftar isi 1 Geografi 1.1 Batas Wilayah 2 Etimologi 3 Latar belakang 4 Sejarah 4.1 200 M - 1500 M 4.2 Kolonialisme di Papua 4.3 1900 - Sekarang 5 Pemerintahan 5.1 Gubernur 5.2 Dewan Perwakilan 5.3 Daftar Kabupaten dan kota 6 Pendidikan 7 Infrastruktur 8 Demografi 8.1 Penduduk asli 9 Tradisi dan Budaya 9.1 Senjata tradisional 9.1.1 Tifa 9.1.2 Noken 9.2 Kuliner khas 10 Taman Nasional 10.1 Taman Nasional Lorentz 10.2 Taman Nasional Wasur 10.3 Kawasan perbatasan di Papua 11 Lihat pula 12 Catatan kaki 13 Referensi 14 Daftar Pustaka 15 Pranala luar Geografi Provinsi Papua memiliki luas sekitar 421.981 km2, pulau Papua berada di ujung timur dari wilayah Indonesia, dengan potensi sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan strategis, dan telah mendorong bangsa-bangsa asing untuk menguasai pulau Papua. Kabupaten Puncak Jaya merupakan kota tertinggi di pulau Papua, sedangkan kota yang terendah adalah kota Merauke. Sebagai daerah tropis dan wilayah kepulauan, pulau Papua memiliki kelembapan udara relative lebih tinggi berkisar antara 80-89% kondisi geografis yang bervariasi ini mempengaruhi kondisi penyebaran penduduk yang tidak merata. Pada tahun 1990 penduduk di pulau Papua berjumlah 1.648.708 jiwa dan meningkat menjadi sekitar 2,8 juta jiwa pada tahun 2006. Dengan ketinggian 4.884 m, Puncak Jaya merupakan puncak tertinggi di Indonesia sekaligus di Oseania. Luas wilayah Luas 420.540 km2 Iklim Curah hujan 1.800-3.000 mm Suhu udara 19-28°C Kelembapan 80% Batas Wilayah Utara Samudera Pasifik Timur Provinsi Barat, Provinsi Sandaun (Papua Nugini) Selatan Samudera Hindia, Laut Arafuru, Teluk Carpentaria, Australia Barat Papua Barat, Kepulauan Maluku Etimologi Perkembangan asal usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah interaksi antara bangsa asing dengan masyarakat Papua, termasuk pula dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua. Provinsi Papua, sebelumnya mencakup seluruh wilayah Indonesia di Pulau Papua. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1963 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua mengamanatkan nama provinsi ini untuk diganti menjadi Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini. Nama Papua Barat (West Papua) masih sering digunakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), suatu gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Latar belakang Papua adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Australia dan merupakan bagian dari wilayah timur Indonesia. Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara. Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Sekitar 47% wilayah pulau Papua merupakan bagian dari Indonesia, yaitu yang dikenal sebagai Netherland New Guinea, Irian Barat, West Irian, serta Irian Jaya, dan akhir-akhir ini dikenal sebagai Papua. Sebagian lainnya dari wilayah pulau ini adalah wilayah negara Papua New Guinea (Papua Nugini), yaitu bekas koloni Inggris. Populasi penduduk di antara kedua negara sebetulnya memiliki kekerabatan etnis, tetapi kemudian dipisahkan oleh sebuah garis perbatasan. Papua memiliki luas area sekitar 421.981 kilometer persegi dengan jumlah populasi penduduk hanya sekitar 2,3 juta. Lebih dari 71% wilayah Papua merupakan hamparan hutan hujan tropis yang sulit ditembus karena terdiri atas lembah-lembah yang curam dan pegunungan tinggi, dan sebagian dari pegunungan tersebut diliputi oleh salju. Perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini ditandai dengan 141 garis Bujur Timur yang memotong pulau Papua dari utara ke selatan. Seperti juga sebagian besar pulau-pulau di Pasifik Selatan lainnya, penduduk Papua berasal dari daratan Asia yang bermigrasi dengan menggunakan kapal laut. Migrasi itu dimulai sejak 30.000 hingga 50.000 tahun yang lalu, dan mengakibatkan mereka berada di luar peradaban Indonesia yang modern, karena mereka tidak mungkin untuk melakukan pelayaran ke pulau-pulau lainnya yang lebih jauh. Para penjelajah Eropa yang pertama kali datang ke Papua, menyebut penduduk setempat sebagai orang Melanesia. Asal kata Melanesia berasal dari kata Yunani, ‘Mela’ yang artinya ‘hitam’, karena kulit mereka berwarna gelap. Kemudian bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan juga bangsa Portugis yang berinteraksi secara dekat dengan penduduk Papua, menyebut mereka sebagai orang Papua. Papua sendiri menggambarkan sejarah masa lalu Indonesia, karena tercatat bahwa selama abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Palembang, Sumatra Selatan, mengirimkan persembahan kepada kerajaan Tiongkok. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cenderawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua, yang pada waktu itu dikenal sebagai ‘Janggi’. Dalam catatan yang tertulis di dalam kitab Nagarakretagama, Papua juga termasuk kedalam wilayah kerajaan Majapahit (1293–1520). Selain tertulis dalam kitab yang merupakan himpunan sejarah yang dibuat oleh pemerintahan Kerajaan Majapahit tersebut, masuknya Papua kedalam wilayah kekuasaan Majapahit juga tercantum di dalam kitab Prapanca yang disusun pada tahun 1365. Walaupun terdapat kontroversi seputar catatan sejarah tersebut, hal itu menegaskan bahwa Papua adalah sebagai bagian yang tidak terlepas dari jaringan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara yang berada di bawah kontrol kekuasaan kerajaan Majapahit. Selama berabad-abad dalam paruh pertama milenium kedua, telah terjalin hubungan yang intensif antara Papua dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia, yang hubungan tersebut bukan hanya sekadar kontak perdagangan yang bersifat sporadis antara penduduk Papua dengan orang-orang yang berasal dari pulau-pulau terdekat. Selama kurun waktu tersebut, orang-orang dari pulau terdekat yang kemudian datang dan menjadi bagian dari Indonesia yang modern, menyatukan berbagai keragaman yang terserak di dalam kawasan Papua. Hal ini tentunya membutuhkan interaksi yang cukup intens dan waktu yang tidak sebentar agar para penduduk di Papua bisa belajar bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar, apalagi mengingat keanekaragaman bahasa yang mereka miliki. Pada tahun 1963, dari sekitar 700.000 populasi penduduk yang ada, 500.000 di antara mereka berbicara dalam 200 macam bahasa yang berbeda dan tidak dipahami antara satu dengan yang lainnya. Beragamnya bahasa di antara sedikitnya populasi penduduk tersebut diakibatkan oleh terbentuknya kelompok-kelompok yang diisolasi oleh perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya selama berabad-abad karena kepadatan hutan dan juga jurang yang curam yang sulit untuk dilalui yang memisahkan mereka. Oleh karena itu, sekarang ini ada 234 bahasa pengantar di Papua, dua dari bahasa kedua tanpa pembicara asli. Banyak dari bahasa ini hanya digunakan oleh 50 penutur atau kurang. Beberapa golongan kecil sudah punah, seperti Tandia, yang hanya digunakan oleh dua pembicara dan Mapia yang hanya digunakan oleh satu pembicara. Sekarang ini bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa pengantar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan merupakan bahasa di dalam melakukan berbagai transaksi. Bahasa Indonesia sendiri berasal dari bahasa melayu, versi pasar.
0 Response to "Papua "
Posting Komentar